Home » » SETAHUN, TAMBANG EMAS BANYUWANGI HASILKAN 2.7 TON

SETAHUN, TAMBANG EMAS BANYUWANGI HASILKAN 2.7 TON



TEMPO.CO, Banyuwangi - Juru bicara PT Bumi Suksesindo, Musmin Nuryandi, mengatakan perusahaannya menargetkan penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, menghasilkan 2,7 ton emas per tahun.

Menurut Musmin, hal itu didasarkan pada hasil eksplorasi bahwa 1 ton batuan di gunung tersebut mengandung 0,9 gram emas. Bumi Suksesindo akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun. "Eksploitasi kami mulai 2016," kata dia kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.

Dia menjelaskan, pertambangan emas tersebut tidak akan mencemari lingkungan meski menggunakan zat kimia sianida. Sebab, perusahaannya menggunakan sistem pengolahan heap leaching atau pelindian tumpukan. Sistem ini dilakukan dengan cara menyiramkan larutan sianida dengan menggunakan sprinkler pada tumpukan batuan emas yang sudah dicampur dengan batu kapur. Air yang mengalir di dasar tumpukan yang kedap kemudian dialirkan dan ditampung untuk proses berikutnya. "Jadi, tidak ada limbah yang dibuang ke laut dan tanah."

Bumi Suksesindo, kata Musmin, juga menjamin reklamasi terhadap bekas pertambangan emas itu akan dilakukan secara maksimal. Perusahaannya akan mengupayakan Gunung Tumpang Pitu bisa menjadi hutan kembali. Penambangan emas Bumi Suksesindo akan dilakukan secara terbuka setelah PT BSI mengantongi persetujuan dari Menteri Kehutanan mengenai alih fungsi hutan lindung di gunung tersebut menjadi hutan produksi seluas 1.900 hektare.

Akan tetapi, jaminan Bumi Suksesindo tak akan mencemari lingkungan disangkal oleh Kordinator Komunitas Pemuda Pecinta Alam (Kappala), Rosdi Bahtiar Martadi. Dia mengatakan, sianida juga berbahaya karena dapat mencemari lingkungan. Banyak pengalaman menunjukkan tak pernah ada perusahaan yang berhasil menghindari kebocoran air dan limbah yang mengandung sianida ke ekosistem. "Sianida seukuran biji beras saja bisa berakibat fatal bagi manusia. Apalagi sepersejuta gramnya dalam seliter air bisa fatal bagi ikan," ujarnya.

Penambangan yang dilakukan terbuka, kata dia, juga merupakan bentuk inkonsistensi pemerintah. Sebab, dalam sosialisasi amdal eksplorasi tahun 2008 silam, pemerintah Banyuwangi menyatakan bahwa penambangan emas di Tumpang Pitu dilakukan di bawah tanah atau underground minning.

http://www.tempo.co/read/news/2013/11/27/090532870/Setahun-Tambang-Emas-Banyuwangi-Hasilkan-27-Ton

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus Wong Osing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger