Home » » NENEK SAKTI MENGAMBANG DI PERMUKAAN LAUT

NENEK SAKTI MENGAMBANG DI PERMUKAAN LAUT


Apakah Anda termasuk orang-orang yang tidak percaya ada orang bisa terapung di air? Kalau ya, berarti sama dengan saya, sebab saya sangat menolak ada cerita yang tak masuk akal. Tapi sejak membaca berita ada nenek-nenek ditemukan duduk di atas air laut, baru saya percaya. Cerita ini adalah benar-benar Nyata yang terjadi pada Awal April 2009. Adalah seorang Nenek dari dusun Selorejo desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Banyuwangi, si ‘Nenek sakti’ itu sedang duduk di atas air tengah laut saat kepergok oleh serombongan Nelayan Grajakan Purwoharjo. Ya, tentu saja rombongan nelayan ketakutan melihat keanehan yang menakjubkan itu.

Kali pertama ditemukan, nenek misterius itu berada di permukaan air laut dalam posisi duduk, Kamis malam (7/5/2009), sekitar pukul 23.00 WIB atau bertepatan pada malam Jumat Legi. Anehnya lagi, tubuh maupun pakaian yang dikenakan nenek tersebut tak basah oleh air laut. Saat ditolong oleh para nelayan, nenek tersebut justru menolak untuk dinaikkan ke atas kapal jukung. Bahkan saat berhasil dirayu naik ke atas kapal, nenek itu justru memaksa para nelayan untuk mengantarnya ke arah laut lepas seakan mengejar sesuatu.
“Saya kira batang kayu, saya baru tahu pas nenek itu batuk-batuk membentur perahu saya. Teman-teman saya ketakutan, pas saya lihat ternyata nenek itu duduk di atas permukaan air terombang-ambing arus laut,” jelas Supariyanto (40), nelayan Grajagan yang malam itu melihat langsung kesaktian nenek Supiah. Dia sangat heran, sebab nenek tersebut seperti pada film-film fiksi selama ini.

Mencari Dua Anaknya yang Berbadan Ular Berkepala Manusia

Nenek Supiah (65) benar-benar misterius. Dia yang ditemukan nelayan sedang duduk mengambang di tengah laut mengaku sedang mencari dua anaknya yang hilang. Yang mengejutkan lagi, anaknya itu disebutnya seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang berwujud ular berkepala manusia.
“Katanya cari anaknya yang hilang terbawa laut, anaknya itu disebutnya berkepala manusia berbadan ular, itupun dijawabnya setelah saya tanya berkali-kali dengan sedikit rayuan,” ungkap Supariyanto menirukan jawaban sang nenek sesaat setelah dibawa pulang nelayan dari laut.
Supariyanto adalah salah seorang nelayan yang sempat menyaksikan penemuan sang nenek di tengah laut Grajagan, Banyuwangi, Kamis malam (7/5/2009).
Nenek Supiah memang tak banyak bicara. Dia lebih sering membisu saat ditanya ketika diamankan di rumah Supariyanto, Grajagan, Jumat (8/5/2009). Tak mudah berkomunikasi dengan nenek yang diyakini warga memiliki kekuatan magis tingkat tinggi tersebut.
Tatapan matanya yang tajam seakan menyiratkan kekuatan luar biasa yang terpendam di dalam dirinya. Bahasa tubuhnya juga menunjukkan kegelisahan, seakan mencari sesuatu yang lama dicarinya.
Nenek Supiah juga enggan menjelaskan ilmu yang digunakan hingga dia bisa duduk di atas permukaan air laut Grajagan, atau tepatnya perairan Pelawangan. Dia tetap membisu meski wartawan memberondong pertanyaan tentang prilakunya itu.

Satu Persatu Power Kamera Wartawan Mati Secara Bergantian

Nenek Supiah kembali menunjukkan ‘kesaktiannya’. Setelah dievakuasi dari tengah laut, wartawan yang ingin mengabadikan gambarnya dibuat bingung. Entah mengapa, satu persatu power kamera wartawan yang meliput mendadak mati secara bergantian. Bahkan ada pula yang hasil jepretannya berwarna gelap.
Bukan hanya wartawan, warga yang berusaha mengabadikan gambar melalui ponselnya juga mengalami hal serupa. “Mbah…mbah saya ambil gambarnya ya,” kata seorang wartawan. Si nenek itu mengawasi para wartawan dengan tatapan tajam.
“Loh kok malah mati lagi handphonku, kok bisa sih,” teriak salah seorang wanita yang saat itu berebut mengabadikan gambar Nenek Supiah di rumah Supariyanto (40), seoang nelayan Grajagan yang melihat langsung kesaktian pada nenek misterius itu, Jumat (8/5/2009).
Namun setelah sang nenek di bujuk rayu, akhirnya gambar yang diharapkan berhasil didapatkan. “Ini kebetulan atau gimana sih kok mati sendiri,” kata seorang wartawan dengan keheran-heranan. Padahal dia mengaku sudah mengisi baterainya penuh sebelum berangkat liputan.

Ternyata Mbah Supiah Masuk Daftar Orang Hilang

Pihak keluarga Nenek Supiah, sempat melapor ke Polsek Purwoharjo beberapa saat nenek itu menghilang dari rumahnya. Dalam laporan yang dibuat pihak keluarga, nenek Supiah dikabarkan hilang dari rumahnya sejak Kamis (7/5/2009) sore kemarin.
Lantaran tempat tinggal nenek Supiah masuk wilayah Kecamatan Bangorejo, rencananya laporan itu akan dilimpahkan ke Polsek Bangorejo untuk ditindaklanjuti.
“Belum sempat kami bergerak, ternyata justru kami dapat laporan dari nelayan pagi tadi jika si nenek ditemukan duduk ditengah laut tadi malam,” jelas Kapolsek Purwoharjo, AKP Tri Joko saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (8/5/2009).
Dengan ditemukannya Nenek Supiah, nama nenek sakti tersebut akhirnya dihapus dari daftar orang hilang. Untuk memastikan ciri-ciri dan identitasnya, polisi melibatkan pihak keluarga saat proses penjemputan di rumah Supariyanto, rumah nelayan yang menemukan si nenek misterius tersebut.
- See more at: http://bagindaery.blogspot.com/2011/04/kisah-nyata-nenek-sakti-tak-basah-duduk.html#sthash.dhg9n85R.dpuf
Apakah Anda termasuk orang-orang yang tidak percaya ada orang bisa terapung di air? Kalau ya, berarti sama dengan saya, sebab saya sangat menolak ada cerita yang tak masuk akal. Tapi sejak membaca berita ada nenek-nenek ditemukan duduk di atas air laut, baru saya percaya. Cerita ini adalah benar-benar Nyata yang terjadi pada Awal April 2009. Adalah seorang Nenek dari dusun Selorejo desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Banyuwangi, si ‘Nenek sakti’ itu sedang duduk di atas air tengah laut saat kepergok oleh serombongan Nelayan Grajakan Purwoharjo. Ya, tentu saja rombongan nelayan ketakutan melihat keanehan yang menakjubkan itu.

Kali pertama ditemukan, nenek misterius itu berada di permukaan air laut dalam posisi duduk, Kamis malam (7/5/2009), sekitar pukul 23.00 WIB atau bertepatan pada malam Jumat Legi. Anehnya lagi, tubuh maupun pakaian yang dikenakan nenek tersebut tak basah oleh air laut. Saat ditolong oleh para nelayan, nenek tersebut justru menolak untuk dinaikkan ke atas kapal jukung. Bahkan saat berhasil dirayu naik ke atas kapal, nenek itu justru memaksa para nelayan untuk mengantarnya ke arah laut lepas seakan mengejar sesuatu.

“Saya kira batang kayu, saya baru tahu pas nenek itu batuk-batuk membentur perahu saya. Teman-teman saya ketakutan, pas saya lihat ternyata nenek itu duduk di atas permukaan air terombang-ambing arus laut,” jelas Supariyanto (40), nelayan Grajagan yang malam itu melihat langsung kesaktian nenek Supiah. Dia sangat heran, sebab nenek tersebut seperti pada film-film fiksi selama ini.
Mencari Dua Anaknya yang Berbadan Ular Berkepala Manusia

Nenek Supiah (65) benar-benar misterius. Dia yang ditemukan nelayan sedang duduk mengambang di tengah laut mengaku sedang mencari dua anaknya yang hilang. Yang mengejutkan lagi, anaknya itu disebutnya seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang berwujud ular berkepala manusia.

“Katanya cari anaknya yang hilang terbawa laut, anaknya itu disebutnya berkepala manusia berbadan ular, itupun dijawabnya setelah saya tanya berkali-kali dengan sedikit rayuan,” ungkap Supariyanto menirukan jawaban sang nenek sesaat setelah dibawa pulang nelayan dari laut.

Supariyanto adalah salah seorang nelayan yang sempat menyaksikan penemuan sang nenek di tengah laut Grajagan, Banyuwangi, Kamis malam (7/5/2009).

Nenek Supiah memang tak banyak bicara. Dia lebih sering membisu saat ditanya ketika diamankan di rumah Supariyanto, Grajagan, Jumat (8/5/2009). Tak mudah berkomunikasi dengan nenek yang diyakini warga memiliki kekuatan magis tingkat tinggi tersebut.

Tatapan matanya yang tajam seakan menyiratkan kekuatan luar biasa yang terpendam di dalam dirinya. Bahasa tubuhnya juga menunjukkan kegelisahan, seakan mencari sesuatu yang lama dicarinya.

Nenek Supiah juga enggan menjelaskan ilmu yang digunakan hingga dia bisa duduk di atas permukaan air laut Grajagan, atau tepatnya perairan Pelawangan. Dia tetap membisu meski wartawan memberondong pertanyaan tentang prilakunya itu.
Satu Persatu Power Kamera Wartawan Mati Secara Bergantian

Nenek Supiah kembali menunjukkan ‘kesaktiannya’. Setelah dievakuasi dari tengah laut, wartawan yang ingin mengabadikan gambarnya dibuat bingung. Entah mengapa, satu persatu power kamera wartawan yang meliput mendadak mati secara bergantian. Bahkan ada pula yang hasil jepretannya berwarna gelap.

Bukan hanya wartawan, warga yang berusaha mengabadikan gambar melalui ponselnya juga mengalami hal serupa. “Mbah…mbah saya ambil gambarnya ya,” kata seorang wartawan. Si nenek itu mengawasi para wartawan dengan tatapan tajam.

“Loh kok malah mati lagi handphonku, kok bisa sih,” teriak salah seorang wanita yang saat itu berebut mengabadikan gambar Nenek Supiah di rumah Supariyanto (40), seoang nelayan Grajagan yang melihat langsung kesaktian pada nenek misterius itu, Jumat (8/5/2009).

Namun setelah sang nenek di bujuk rayu, akhirnya gambar yang diharapkan berhasil didapatkan. “Ini kebetulan atau gimana sih kok mati sendiri,” kata seorang wartawan dengan keheran-heranan. Padahal dia mengaku sudah mengisi baterainya penuh sebelum berangkat liputan.
Ternyata Mbah Supiah Masuk Daftar Orang Hilang

Pihak keluarga Nenek Supiah, sempat melapor ke Polsek Purwoharjo beberapa saat nenek itu menghilang dari rumahnya. Dalam laporan yang dibuat pihak keluarga, nenek Supiah dikabarkan hilang dari rumahnya sejak Kamis (7/5/2009) sore kemarin.

Lantaran tempat tinggal nenek Supiah masuk wilayah Kecamatan Bangorejo, rencananya laporan itu akan dilimpahkan ke Polsek Bangorejo untuk ditindaklanjuti.

“Belum sempat kami bergerak, ternyata justru kami dapat laporan dari nelayan pagi tadi jika si nenek ditemukan duduk ditengah laut tadi malam,” jelas Kapolsek Purwoharjo, AKP Tri Joko saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (8/5/2009).

Dengan ditemukannya Nenek Supiah, nama nenek sakti tersebut akhirnya dihapus dari daftar orang hilang. Untuk memastikan ciri-ciri dan identitasnya, polisi melibatkan pihak keluarga saat proses penjemputan di rumah Supariyanto, rumah nelayan yang menemukan si nenek misterius tersebut.
- See more at: http://bagindaery.blogspot.com/2011/04/kisah-nyata-nenek-sakti-tak-basah-duduk.html#sthash.dhg9n85R.dpuf
Apakah Anda termasuk orang-orang yang tidak percaya ada orang bisa terapung di air? Kalau ya, berarti sama dengan saya, sebab saya sangat menolak ada cerita yang tak masuk akal. Tapi sejak membaca berita ada nenek-nenek ditemukan duduk di atas air laut, baru saya percaya. Cerita ini adalah benar-benar Nyata yang terjadi pada Awal April 2009. Adalah seorang Nenek dari dusun Selorejo desa Temurejo Kecamatan Bangorejo Banyuwangi, si ‘Nenek sakti’ itu sedang duduk di atas air tengah laut saat kepergok oleh serombongan Nelayan Grajakan Purwoharjo. Ya, tentu saja rombongan nelayan ketakutan melihat keanehan yang menakjubkan itu.

Kali pertama ditemukan, nenek misterius itu berada di permukaan air laut dalam posisi duduk, Kamis malam (7/5/2009), sekitar pukul 23.00 WIB atau bertepatan pada malam Jumat Legi. Anehnya lagi, tubuh maupun pakaian yang dikenakan nenek tersebut tak basah oleh air laut. Saat ditolong oleh para nelayan, nenek tersebut justru menolak untuk dinaikkan ke atas kapal jukung. Bahkan saat berhasil dirayu naik ke atas kapal, nenek itu justru memaksa para nelayan untuk mengantarnya ke arah laut lepas seakan mengejar sesuatu.
“Saya kira batang kayu, saya baru tahu pas nenek itu batuk-batuk membentur perahu saya. Teman-teman saya ketakutan, pas saya lihat ternyata nenek itu duduk di atas permukaan air terombang-ambing arus laut,” jelas Supariyanto (40), nelayan Grajagan yang malam itu melihat langsung kesaktian nenek Supiah. Dia sangat heran, sebab nenek tersebut seperti pada film-film fiksi selama ini.

Mencari Dua Anaknya yang Berbadan Ular Berkepala Manusia

Nenek Supiah (65) benar-benar misterius. Dia yang ditemukan nelayan sedang duduk mengambang di tengah laut mengaku sedang mencari dua anaknya yang hilang. Yang mengejutkan lagi, anaknya itu disebutnya seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang berwujud ular berkepala manusia.
“Katanya cari anaknya yang hilang terbawa laut, anaknya itu disebutnya berkepala manusia berbadan ular, itupun dijawabnya setelah saya tanya berkali-kali dengan sedikit rayuan,” ungkap Supariyanto menirukan jawaban sang nenek sesaat setelah dibawa pulang nelayan dari laut.
Supariyanto adalah salah seorang nelayan yang sempat menyaksikan penemuan sang nenek di tengah laut Grajagan, Banyuwangi, Kamis malam (7/5/2009).
Nenek Supiah memang tak banyak bicara. Dia lebih sering membisu saat ditanya ketika diamankan di rumah Supariyanto, Grajagan, Jumat (8/5/2009). Tak mudah berkomunikasi dengan nenek yang diyakini warga memiliki kekuatan magis tingkat tinggi tersebut.
Tatapan matanya yang tajam seakan menyiratkan kekuatan luar biasa yang terpendam di dalam dirinya. Bahasa tubuhnya juga menunjukkan kegelisahan, seakan mencari sesuatu yang lama dicarinya.
Nenek Supiah juga enggan menjelaskan ilmu yang digunakan hingga dia bisa duduk di atas permukaan air laut Grajagan, atau tepatnya perairan Pelawangan. Dia tetap membisu meski wartawan memberondong pertanyaan tentang prilakunya itu.

Satu Persatu Power Kamera Wartawan Mati Secara Bergantian

Nenek Supiah kembali menunjukkan ‘kesaktiannya’. Setelah dievakuasi dari tengah laut, wartawan yang ingin mengabadikan gambarnya dibuat bingung. Entah mengapa, satu persatu power kamera wartawan yang meliput mendadak mati secara bergantian. Bahkan ada pula yang hasil jepretannya berwarna gelap.
Bukan hanya wartawan, warga yang berusaha mengabadikan gambar melalui ponselnya juga mengalami hal serupa. “Mbah…mbah saya ambil gambarnya ya,” kata seorang wartawan. Si nenek itu mengawasi para wartawan dengan tatapan tajam.
“Loh kok malah mati lagi handphonku, kok bisa sih,” teriak salah seorang wanita yang saat itu berebut mengabadikan gambar Nenek Supiah di rumah Supariyanto (40), seoang nelayan Grajagan yang melihat langsung kesaktian pada nenek misterius itu, Jumat (8/5/2009).
Namun setelah sang nenek di bujuk rayu, akhirnya gambar yang diharapkan berhasil didapatkan. “Ini kebetulan atau gimana sih kok mati sendiri,” kata seorang wartawan dengan keheran-heranan. Padahal dia mengaku sudah mengisi baterainya penuh sebelum berangkat liputan.

Ternyata Mbah Supiah Masuk Daftar Orang Hilang

Pihak keluarga Nenek Supiah, sempat melapor ke Polsek Purwoharjo beberapa saat nenek itu menghilang dari rumahnya. Dalam laporan yang dibuat pihak keluarga, nenek Supiah dikabarkan hilang dari rumahnya sejak Kamis (7/5/2009) sore kemarin.
Lantaran tempat tinggal nenek Supiah masuk wilayah Kecamatan Bangorejo, rencananya laporan itu akan dilimpahkan ke Polsek Bangorejo untuk ditindaklanjuti.
“Belum sempat kami bergerak, ternyata justru kami dapat laporan dari nelayan pagi tadi jika si nenek ditemukan duduk ditengah laut tadi malam,” jelas Kapolsek Purwoharjo, AKP Tri Joko saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (8/5/2009).
Dengan ditemukannya Nenek Supiah, nama nenek sakti tersebut akhirnya dihapus dari daftar orang hilang. Untuk memastikan ciri-ciri dan identitasnya, polisi melibatkan pihak keluarga saat proses penjemputan di rumah Supariyanto, rumah nelayan yang menemukan si nenek misterius tersebut.
- See more at: http://bagindaery.blogspot.com/2011/04/kisah-nyata-nenek-sakti-tak-basah-duduk.html#sthash.dhg9n85R.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus Wong Osing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger